Nagari Kaya ‘Semu’


Setelah selesai membaca satu dari empat tetralogi novel Laskar Pelangi saya langsung jatuh cinta pada novel ini. Entah kenapa kisah panjang lebar yang diceritakan penulisnya (Andrea Hirata) itu saya rasakan tidak jauh berbeda dengan kisah saya. Saya mendapat banyak inspirasi ketika membaca novel yang berkisah tentang seorang anak muda melayu belitong bersama teman-temannya ini.

Berasal dari daerah ‘kaya semu’ yang didalamnya penuh kemelaratan,dijajah oleh sistem yang tak berpihak pada rakyat kecil dan berada dalam cengkraman kapitalisme entah itu gaya kapitalisme modern atau mungkin malah konvensional. Itu belitong. Tak jauh berebeda dengan kisahku walaupun disana tak ada jenis kapitalisme seperti itu yang ada hanya kebodohan yang membuat pikiran masyarakatnya lebih terpusat pada apa yang akan dimakan untuk besok,lusa,dan minggu depan. Apa yang akan dibeli minggu depan untuk menambah perabot rumah,memperindah diri dengan membeli pakaian baru jika punya uang tentunya.Tak lebih dari itu. Ditambah beranak pinak memperbanyak anggota keluarga yang akan ditanggung. Tampak prinsip banyak anak banyak rezeki masih begitu melekat pada tradisi kampung kami.

Daerah yang pikiran masyarakatnya terhadap sekolah hanya sekian persen dari beban pikiran yang harus mereka tanggung. Dalam anggapan mereka sekolah hanyalah untuk menghabiskan uang tanpa membuahkan hasil apa-apa dari itu. mereka takut anak mereka jadi anak manja yang pada akhirnya malah tidak bisa berbuat apa-apa karena sekolah hanya menyuguhkan cara untuk baca,tulis dan sedikit berpikir. Tidak untuk bagaimana mencari ‘uang’ kedalam hutan atau dengan menyelam kesungai.

Sekolah hanya akan menambah beban keluarga karena selama proses itu anak mereka tak bisa diandalkan membantu ekonomi keluarga selain hanya membaca buku. berbanding terbalik jika anak mereka ikut ke hutan untuk menebang pohon dan dijadikan balok-balok persegi panjang atau ikut ke sungai untuk menyelam mengumpulkan kerikil untuk didulang mencari emas

Emas,karet,dan kayu adalah hasil bumi utama yang menghidupi masyarakat kampung kami.dibanding dengan desa-desa sekitar,dalam bahasa asli daerah disebut juga dengan nagari,nagari kami paling kaya,karena satu-satunya nagari yang dilalui sungai besar yang mengalir deras dengan segala sumber alam yang bisa diambil darinya. Mulai dari pencari ikan yang pagi-pagi melihat pancingan mereka untuk memanen ikan asli sungai karena kemaren sore dipasang ditepi sungai. Dengan umpan ikan-ikan kecil masih hidup seukuran kelingking orang dewasa mereka bisa mendapatkan ikan sebesar paha manusia gemuk dengan berat badan Sembilan puluh kilogram. Dengan hasil ini saja mereka bisa membeli pakaian baru untuk anak-anak mereka hari jumat nanti Hari jumat adalah hari dimana pasar mingguan digelar.

Penghasilan paling besar didapat dari mendulang kerikil dan pasir disungai untuk mencari kumpulan biji-biji logam,logam yang berwarna kuning mengkilat seukuran serbuk pasir yang jika ditempa dengan alat khusus bisa disebut dengan logam mulia,Emas. Aktivitas mendulang emas ini hanya bisa dilakukan jika sungai sedang bersahabat biasanya dimusim kemarau. Jika dibalahan dunia lain musim kemarau adalah musim yang paling menakutkan,karena selain kering panasnya minta ampun. Musim kemarau ini juga yang akan merenggut sebagian tempat mereka mencari nafkah. Sungai-sungai kecil akan mengering,tanah merekah,tanaman sawah tak mau tumbuh,belum lagi harus menahan untuk tidak mandi beberapa minggu demi menghemat air yang dibagi-bagi secara gratis oleh pemerintah untuk minum dan menanak nasi.

ilustrasi:anak-anak ikut orang tuanya mendulang di sungai

Sungguh berbeda dengan kampung kami justru musim kemarau ini yang ditunggu karena musim kemarau yang akan menjadikan sungai surut sehingga lebih dangkal yang memudahkan proses memyelam untuk pengambilan kerikil yang akan didulang mendapatkan emas. Tidak sedikit orang tua yang akan bermalam ke hulu atau ke hilir sungai sampai beberapa hari dan baru balik hari kamis sore untuk menjual emas hasil dulangan mereka agar besok jumatnya bisa pergi kepasar membeli segala sesautu yang baru.

Sungguh ironis memang dari demikian banyak orang tua yang menginap ke hulu sungai maka tak sedikit juga anak-anak mereka yang juga diajak karena tidak mungkin untuk tinggal sendirian dirumah. Maka tiap musim kemarau saya mendapati sedikit demi sedikit teman sekelas saya semakin berkurang karena lebih tergiur untuk mencari uang secara instan dibandingkan harus sekolah dulu yang tak jelas ujungnya. Entah kapan bisa mengasilkan uang dari sekolah mungkin itu yang terlintas dipikiran mereka dan orang tuanya. Orang tua yang lebih memilih anaknya segera mendapatkan uang.

Jika musim kemarau telah hilang angin malam mulai terasa lembab,disiang hari tak ada lagi bunyi uyia-uyia. Binatang yang biasanya berbunyi nyaring disiang hari jika matahari sedang memancarkan panasnya dengan terik. Pertanda musim hujan telah datang. Hujan dari pagi hingga pagi lagi membuat sungai yang tadi bersahabat mejadi meluap tidak memungkinkan untuk meyelam.

Suatu hari tetap ada yang nekat untuk menyelam ke sungai yang sangat keruh mungkin jarak pandang didalamnya tidak lebih dari sejengkal. Pria malang itu akhirnya meregang nyawa karena pipa udara yang terpasang ke hidungnya yang berasal dari mesin kompresor itu tersangkut melilit kayu-kayu yang menyilang didasar sungai. mesin kompresor adalah mesin yang sering digunakan oleh tukang tambal ban dipinggir jalan untuk mengisi angin ban mobil atau motor.

Karena sungai yang tidak bersahabat ini tidak memungkinkan mereka untuk terus melanjutkan pekerjaan yang satu ini. tetapi hanya butuh dua hari bagi masyarakat kampung untuk mencari pekerjaan baru. Itupun dua hari hanya untuk mempersiapkan barang serta makanan untuk tempat penginapan mereka yang lain,yaitu ke hutan. Menjarah kayu-kayu besar yang telah disediakan alam. Dengan membawa mesin xin shaw ,mesin pemotong kayu dengan bunyi seperti teriakan setan didasar neraka itu bisa digunakan untuk memotong dan menebang pohon bahkan dengan ukuran yang untuk memeluknya saja butuk tiga orang dewasa membentangkan tangannya sambil membentuk lingkaran.

ilustrai: kerja para bapak-bapak bersama anak lelaki mereka mencari penghidupan

Karena pekerjaan ini tergolong berat maka ibu-ibu akan memilih pekerjaan lain untuk menambah penghasilan keluarga,yaitu menggerus kulit pohon karet untuk mendapatkan getah. Sungguh luas kebun karet yang mengilingi kampung bahkan sampai radius sepuluh kilo meter ke sagala penjuru mata angin masih ditemukan kumpulan batang pohon karet hasil ladang keluarga beberapa tahun silam. Setiap kepala keluarga memiliki minimal satu lahan kebun karet.

Nagari dengan kekayaan alam melimpah itulah tempat asalku,masa kecilku,tempat aku dibesarkan menimba pengalaman dari alam. Disebuah desa yang terletak dipinggiran sungai Batang Kuantan agar sampai kesana harus menggunakan perahu untuk menyeberangi sungai dengan lebar sekitar tiga puluh meter itu. Sungai ini akan terus mengalir membawa muatannya hingga ke laut melewati Provinsi Riau.

Desa kami memang sangat jauh dari pusat terletak terpencil disuatu kabupaten Sawahlunto Sijunjung dekat perbatasan dengan kecamatan kuantan Provinsi Riau. Hijau hutan masih terasa begitu asri jika melihat sekeliling itulah yang harus dilewati jika ingin mencapai desa tertinggal itu. membutuhkan waktu 6 jam lebih dari pusat kabupaten menggunakan truk atau mobil khusus karena ‘mobil mewah’ tidak akan bisa masuk melewati jalan penuh lubang dan berlumpur seperti kubangan gajah terutama jika musim hujan.

ilustrasi:rendahnya semangat orangtua untuk menyekolahkan anak mereka

Tapi satu hal yang cukup memprihatinkan,kalau tidak dikatakan sangat,kekayaan alam yang melimpahnya itulah ditambah dengan akses keluar yang cukup rumit membuat semangat anak-anak dan orang tua urung untuk melanjutkan sekolah anak mereka. Lebih baik mencari uang langsung daripada sekolah tidak jelas ujungnya,kata itu seperti tertempa dengan trauma kedalam relung hati kebanyakan orang tua disana. terlebih setelah melihat sebagian anak-anak yang disekolahkan keluar,balik ke kampung tidak tampak membawa perubahan.

Dan sekarang saya berada disini,saya bangga dengan diri saya sendiri,dan saya punya mimpi Berusaha untuk menemukan rangkaian takdir dalam proses untuk merubah nasib

baca artikel berhubungan:
1. singa itu hanya seekor domba part 1
2.
singa itu hanya seekor domba part 2


Beda Niat dan Berhayal


memikirkan atau berkata akan atau ingin bertindak sesuatu tanpa diiringi dengan usaha untuk melakukannya, tak lebih itu hanyalah sebuah Hayalan bukan Niat.


Libur ke Pangandaran

Ingat 'libur' ingat juga liburan. setelah setahun berkelumit dengan buku dan ujian saatnya untuk refreshing pun datang. bingung mau kemana liburan ini?? sama. Berbagai tempat wisata sebenarnya sudah tersedia dan disediakan di alam ini mulai dari wisata ke gunung sampai pantai semuanya ada.Tinggal mau pilih yang mana,mau dalam kota,luar kota,atau bahkan ke luar negeri sekalipun tentunya disesuaikan juga dengan budget masing-masing. Ini adalah cerita perjalan liburan bulan desember tahun lalu (hehe baru di posting sekarang,soalnya kan mau liburan lagi).

Liburan ke Samudera Hindia Pangandaran adalah salah satu pilihan yang tepat untuk mengisi waktu luang sambil menenangkan diri. Jika orang pernah bilang dalam rentetan syair puisinya 'pasir putih membentang,lautan biru bersih,dan awan-awan seperti kapas melayang diatasnya',inilah dia penggambaran dari puisi tersebut.

Sungguh indah,tempat yang sangat tepat untuk menambah keyakinan atas kebesaran Alloh SWT.

perjalanan pun dimulai. Diawali dengan rencana yang bisa dikatakan sangat tidak matang,baru kepikiran mau kesana malam sebelum keberangkatan. Iseng-iseng browsing di internet tentang tempat wisata,akhirnya kami langsung memutuskan untuk ke tempat ini setelah melihat foto-foto hasil perjalanan orang-orang yang telah duluan pernah ke pantai yang indah tersebut.

berbekal pengetahuan yang sangat minim akan tempat wisata yang satu ini,tanpa mengetahui jalan yang pasti,yang jelas disinilah kami membuktikan pentingnya silaturahim dan komunikasi yang baik. Hanya dengan bermodalkan tanya sana tanya sini akhirnya kami sampai ditempat yang dituju.

sunggu tak dikira perjalanan yang awalnya diperkirakan hanya 3-4 jam dari jatinangor,ternyata dari jam 8 berangkat kami baru sampai ditujuan jam 15 kurang beberapa menit. setelah 3 kali ganti bis ditambah satu kali naik ojek akhirnya kami bisa mengirup udara pantai,menikmati indahnya deburan ombak,dan merasakan semilir angin yang merasuk ke relung hati,menerpa seluruh tubuh membawa hawa kebebasan.
pantai nan indah

terbang meraih keriangan

menunjuk langit..hehe gaya

didepan salah satu tempat penginapan

tak lupa berpose sambil meninggalkan jejak


setelah puas ditempat yang pertama (baca:pantai batu karas) akhirnya kami melanjutkan perjalanan untuk kembali ke pangandaran. karena hari sudah sore ternyata bus yang tadi membawa kami ke batu karas telah satu jam yang lalu meninggalkan tempat ini menuju persinggahan selanjutnya. setelah dipikir-pikir ga mungkin nginap ditempat itu lagian harga penginapan disana lumayan mahal( apalagi dengan budget mahasiswa) akhirnya dengan modal silaturahim lagi kami tanya-tanya ke warga sekitar,diberitahulah sebuah alternatif untuk ke pangandaran selain naik ojek(bayangkan aja naik ojek 1 jam mau dibayar berapa tukang ojeknya),yaitu harus naik angkot yang ongkosnya lumayan. setelah diperhitungkan untung-ruginya (hehe padang-nya tetap) akhirnya diputuskan untuk naik angkot dan melanjutkan perjalanan ke pangandaran.

di angkot batu karas-pangandaran




waktu menunjukan pukul 17an lewat kami sampai di pangandaran,langsung menuju mesjid raya yang terletak di jantung kota pangandaran untuk melaksanakan shalat ashar sekaligus jamak zuhur (anehnya di pantai batu karas,tidak kami temukan rumah ibadah satupun).
sambil menunggu magrib dan isya kami hanya berbincang sekaligus merencanakan apa langkah selanjutnya. satu yang terlintas dipikiran adalah sudah malam gini ga mungkin pulang ke jatinangor dan harus nyari tempat penginapan.

setelah isya perjalanan di mulai lagi,kali ini dengan jalan kaki(hehe sebelumnya diingatkan sama ibu-ibu penjaga warung untuk tidak naik becak,katanya MAHAL)

satu persatu tempat penginapan dikunjungi,ada yang bilang sudah penuh,ada yang kosong tapi mahal (maklum waktu itu lagi liburan semester jadi banyak pengunjung) akhirnya subhanallah dengan modal silaturahim lagi berbicang dengan salah satu penjaga hotel,kami ditunjukan satu penginapan yang nyaman dan yang pasti MURAH..haha

di penginapan

istirahat sebentar melepas penat setelah capek seharian


malam mulai merasuk,rembulan sudah menggantung dilangit,semua lampu sudah dinyalakan tak terkecuali lampu kamar kami. perlahan rasa itu mulai datang,bunyi-bunyian sudah bermunculan tanda perut sudah minta makan,Lapar.

keluar dari penginapan akhirnya melihat sebuah rumah makan(lebih tepatnya disebut tenda jualan makanan) yang lumayan ramai,salah satu diantara kami bilang dengan polosnya, "disini aja yuk,kayaknya ramai,pasti enak".

akhirnya makan juga

pelajaran dari tenda makan ini: "kalau mau makan ditempat wisata tanya harganya dulu.." hehe,terkejut melihat bon yang diberikan ke kami (teh es aja delapan ribu,hoho lebih mahal dari PVJ)
tapi ga pa2lah,segala sesuatu tidak untuk disesali.

selanjutnya habis makan jalan-jalan lagi.

berpose di perahu di tepi pantai

lihat-lihat doang di kios-kios yang menjual pernak pernik dengan bahan asli dari laut

akhirnya capek juga.pulang.tidur untuk mengumpulkan tenaga untuk esok hari.

hari esoknya kami jalan menyusuri pantai pengandaran. jika anda pernah mendengar ungkapan 'seperti semut keluar dari sarangnya atau seperti kelelawar berkerumunan keluar dari goa' inilah dia. orang-orang banyak sekali tumpah ke tepi pantai sampai-sampai ungkapan tersebut keluar di tulisan saya. menikmati matahari pagi sambil berenang di pantai sepertinya adalah salah satu yang menarik pengunjung ke pantai ini.
kerumunan orang menikmati ombak

akhirnya ada juga foto yang berempat,setelah ada yang bersedia dimintai pertolongan untuk me-foto para pengealna ini. kang ibel,saya,aris,alvy


makan pecel khas pasir putih pangandaran


ada 'monyet' nya juga lo..hehe maaf ris!!

sepeda double





menikamti indahnya alam pangandaran.

selamat mencoba!!

Subhanallah.Allohukabar.indah sekali!!!

pangandaran,28 desember 2008

Asy-syifaa',4 Desember 2008


Lebih kurang 6 bulan lalu dari sekarang terjadi suatu yang amat besar dalam sejarah hidup saya. sampai sekarang saya masih ingat dengan jelas detail kejadian hari itu. beberapa hari sebelum hari eksekusi tersebut firasat itu sebenarnya sudah muncul mulai dari seorang kakak mentor saya mengatakan tentang suatu yang akan terjadi dihari tersebut. Dan bertebaran pamflet ditempel dipapan pengumuman kampus yang saya sendiri tidak yakin apakah itu foto saya atau bukan,tapi tak dielakan lagi jika diperhatikan lebih dalam itu memang diri saya. disampingnya juga terdapat foto beberapa teman yang memiliki nasib sama,yaitu dicalonkan untuk menjadi ketua DKM Asy-syifaa' FK UNPAD.

hari itu pun datang, malam sebelumnya bahkan saya masih belum yakin akan keputusan itu tapi saat saya membicarakan tentang hal ini dengan tetangga kamar kostan saya,satu kalimat dari beliau yang sedikit mulai menyejukan hati yang saat itu tengah gundah,"pasti ada alasan baik sehingga mereka memilih mu,kamu pasti bisa".

fajar mulai menyeruak,hari yang yang ditunggu telah dimulai,kamis,4 Desember 2008. kegundahan itu sebenarnya belum juga hilang bahkan pagi itu saya hampir memutuskan tidak akan jadi ke kampus untuk acara tersebut. tapi satu dorongan yang sangat kuat dirasakan yang mendorong saya untuk segera bersiap-siap menuju kampus( takdir Alloh SWT telah menuliskan itu). eksekusi dimulai.

tepat jam 17an(kurang pasti tepatnya menit keberapa) setelah prosesi 8 jam lamanya keputusan itu datang. saat itu kang kyan(ketua DKM Asy-syifaa' sebelumnya) mengumandangkan,"yang menjadi ketua DKM Asy-syifaa' selanjutnya adalah Nesta Enggra". Saat itu juga hati saya bergetar jantung saya berdegup kencang serasa menendang-nendang dada saya dari dalam saya hanya bisa menunduk seraya memikirkan apakah saya mampu manjalankan ini semua. saya masih ingat kala itu diiringi dengan isak tangis haru walaupun tidak bisa meneteskan air mata sekali lagi saya hanya menunduk.

beban amanah itu telah dipikul (lebih tepatnya dipikulkan) dan satu yang membuat saya berjuang hingga hari ini bahwa semua amanah itu akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. jika kamu melakukannya dengan baik menjadi pemimpin yang baik dan adil maka pemimpin adalah salah satu golongan yang akan dirindukan syurga tapi jika sebaliknya justru amanah itu yang akan membawamu ke neraka. nauzubillah

hari-hari dilalui perjalan itu dimulai ditemani teman-teman seperjuangan yang luar biasa(butuh bab tersendiri untuk membahas mereka satu persatu,baca artikel selanjutnya) mereka lah yang menjadi penopang tonggak perjuangan dakwah di DKM Asy-syifaa. dan Alloh akan membalas semua kebaikan yang dilakukan. Semoga Alloh SWT memberikan kemudahan dalam perjalan kita.Ammiiiin...

'Kunjungan' ke Maranatha


sebuah perjalanan yang membuka hati telah saya lakukan kemaren,yaitu kunjungan ke Maranatha. pernah dengar maranatha?? universitas kristen terkemuka di bandung.
kunjungan ini dalam rangka silaturahim sekaligus pendampingan dari FULDFK (Forum Ukhuwah lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran se-Indonesia,suatu perkumpulan mahasiswa kedokteran muslim se indonesia)

mungkin agak sedikit membingungkan ngapain forum mahasiswa muslim ke markas kristen. awalnya saya sendiri mengira karena namanya universitas kristen mahasiswanya juga kristen semua tapi suatu informasi yang cukup mengejutkan yang saya dapat ketika sampai disana,ternyata 25 % mahasiswa mereka adalah Muslim.

seperti halnya universitas dengan latar belakang agama lainnya pastinya universitas yang satu ini juga memasukan nilai-nilai agama mereka ke dalam sistem perkuliahan. mulai dari masalah jadwal kuliah tentunya tidak akan ada istirahat untuk shalat,harus keluar dari perkuliahan kala shalat jum'at dan juga dosennya yang hampir 99% tentunya adalah penganut agama yang satu itu,dan tidak heran juga jika ada dosen mereka yang pendeta.

waktu kesana kami memang tidak sampai masuk ke kampus hanya di lingkungan pemukiman sekitar kampus. pemandangan yang cukup unik( tak perlu heran juga sebenarnya) hampir semua mahasiswa yang ditemui memiliki mata sipit kulit putih rambut lurus ciri khas cina tulen dan yang pasti mereka adalah penganut kristen. seolah lingkungan itu sudah menjadi perkampungan cina kristen.

tujuan kami kesana bukanlah untuk melihat orang-orang yang saya ceritakan diatas melainkan untuk mengunjungi saudara-saudara muslim kita yang berada disana. cukup miris memang,dimana disana kata mereka ada aturan yang tidak memperbolehkan adanya perkumpulan lain selain kelompok dengan embel-embel kristen. tapi itu cukup bisa dikatakan wajar karena daerah itu (baca:universitas kristen maranatha) adalah wilayah kekuasaan mereka. Dan tidak patut diherankan juga kalau disana tidak ada tempat untuk shalat. tapi dari informasi yang kami dapatkan ada disediakan tempat shalat yang hanya berukuran 2x3 meter itupun karena permintaan pegawai yang sudah cukup lama bekerja disana dan katanya lagi tempat shalat itu ditempatkan dibasement bawah tangga dekat WC.subhanallah

seperti cerita tadi diatas kalau kalian kesana akan terasa sekali aura kristen dilingkungan kampus itu,mulai dari orang-orang yang yang dengan ciri khasnya sudah bisa ditebak mereka beragama apa sampai ke atribut-atribut atau embel-ambel salib yang ada dimana-mana.

itulah perjuangan yang dilakukan oleh sebagian teman-teman kita yang ada disana. berjuang untuk mempertahankan aqidah ditengah lingkungan yang sama sekali tidak mendukung. dari 25% yang tadi saya katakan paling yang ada cuma beberapa orang yang bisa dikatakan fokus untuk mempertahan aqidah itu. mereka menamakan diri DKM al-had sekaligus menjadi pengelola sebuah mesjid dilingkungan pemukiman dekat kampus mereka. mereka membentuk perkumpulan diluar kampus karena seperti tadi saya katakan bahwa dikampus tidak akan dibolehkan selain perkumpulan kristen apalagi islam.

sebuah perjuangan dakwah yang sangat "berasa" jika dibandingkan dengan di tempat lain. dengan DKM (tahun ini kata mereka akan diubah namanya menjadi 'forum',strategi mereka agar lebih diterima) itulah mereka seolah menjadi secercah cahaya di tengah kegelapan untuk minimal mengajak teman-teman muslim yang lain agar tetap tidak meninggalkan shalat.

sudah sepatut kita bersyukur lebih banyak karena kita masih diperkenankan untuk berada dilingkungan kampus yang masyarakatnya mayoritas islam,tempat shalat sudah tersedia,waktu shalat selalu disediakan,dan dengan administrasi yang mendukung untuk tetap beribadah.

saya pribadi merasa 'tertohok' (pinjam istilah teh mia) melihat perjuangan mereka disana,berjuang untuk tetap dapat beribadah sambil mengajak teman muslim yang lain agar menjaga nilai-nilai keislaman.

benar kata orang dimana orang merasa nyaman disitu mereka tidak 'berpikir' lebih.

mungkin disini kita terlalu merasa nyaman,merasa kita yang dominan hingga akhirnya ada teman-teman kita yang dimurtadkan kita baru menyadarinya.

teruntuk teman-teman di al-had selamat berjuang untuk tetap dijalan dakwah,untuk tetap menjaga identitas dan nilai keislaman. jadilah seteguk air yang sangat dibutuhkan ditengah gurun yang gersang. salut untuk perjuangan kalian semoga menjadi pelajaran yang sangat berharaga bagi kami dan bagi kita semua.amiin..

Nonton TV via Internet


Dalam beberapa tahun terakhir ini terjadi perkembangan yang sangat pesat dalam dunia teknologi terutama internet. kita lihat saja facebook yang memiliki berbagai kelebihan yang katanya situs jejaring yang satu ini di nobatkan sebagai situs jejaring internet terbaik yang ada saat ini. nah belum lagi habis pesona FB menyihir para pengguna internet,akhir-akhir ini muncul lagi sebuah situs yang akan memanjakan para pengguna dunia maya ini,yaitu TV online.

bisa nonton TV lewat internet mungkin memang bukan suatu hal yang baru di dunia tetapi dihitung-hitung kalau di indonesia ini praktis baru muncul beberapa bulan terakhir. situs yang diberi nama 'TV Online pertama di indonesia' ini sepertinya akan menjadi situs favorit baru bagi anak-anak indonesia. apalagi sekarang internet sudah ada dimana-mana.

apalagi buat anak kost yang biasanya ga punya TV dikostan tapi ada
internet, situs ini adalah suatu solusi baru untuk mendapatkan informasi lebih tentang perkembangan yang terjadi diluaran sana.

situs ini memang sedikit membutuhkan kecepatan internet lebih baik kalau tidak biasanya akan sedikit nyangkut-nyangkut karena proses buffering nya lebih lama.

satu yang masih disayangkan dengan situs ini mereka baru menyediakan beberapa stasiun TV,diantaranya RCTI,TransTV,SCTV,MetroTV,GlogalTV,ditambah satu stasiun TV asing mivoTV. tidak ada TVone yang biasanya merupakan stasiun TV favorit mahasiswa.

anda ingin coba melihat dan menikmati nonton TV online lewat internet melalui link dibawah ini:

http://www.imediabiz.tv/

selamat mencoba.semoga bermanfaat.

Nostalgia Masa SMA


Hampir dua tahun sudah masa-masa itu telah terlewati,kini yang tersisa hanya lah kenangan yang tak terlupakan. senang dan susah dilalui bersama,ada tawa,canda,kebahagiaan,kecemasan,suka duka dan tak luput juga dari air mata.


Saat-saat seperti ini (baca: menunggu liburan) membuat hati ingin bernostalgia mengingat lagi masa lalu. Masa lalu yang telah menjadi sebagian besar dari hidup yang telah membawa ke masa ini dan akan menjadi bagian yang akan membentuk masa depan.

Masa SMA yang kata orang-orang merupakan masa paling indah memang benar adanya. Sayangnya kita baru benar-benar akan merasakan setelah melewatinya masa itu.

pejantan-pejantan XII-IA2


perempuan-perempuan tangguh XII-IA2


keceriaan menyertai saat-saat menuju perpisahan


SMAN 1 KOTA SOLOK
meniggalkan mu untuk mencari sebuah masa depan agar dapat kembali jikala suatu hari nanti sudah siap untuk mengabdi



semoga kita dapat mencapai semua cita yang telah diimpikan untuk menjadi orang yang berguna dan mendatangkan manfaat bagi orangtua,bangsa,negara dan yang pasti untuk agama.

mengenang bukan untuk ditangisi,tapi untuk mengingat akan suatu jalan yang mengantar kita hingga berada disini.


insya Alloh,semoga kita berkumpul liburan ini.


Singa itu hanya seekor domba part.2

Saya tersentak oleh kisah anak singa di atas!(baca artikel sebelumnya). Jangan jangan kondisi kita, dan sebagian besar orang di sekeliling kita mirip dengan anak
singa di atas. Sekian lama hidup tanpa mengetahui jati diri dan
potensi terbaik yang dimilikinya.


Betapa banyak manusia yang menjalani hidup apa adanya, biasa biasa
saja, ala kadarnya. Hidup dalam keadaan terbelenggu oleh
siapa dirinya sebenarnya. Hidup dalam tawanan rasa malas, langkah
yang penuh keraguan dan kegamangan. Hidup tanpa semangat hidup
yang seharusnya. Hidup tanpa kekuatan nyawa terbaik yang
dimilikinya.

Saya amati orang-orang di sekitar saya. Di antara mereka ada yang
telah menemukan jati dirinya. Hidup dinamis dan prestatif. Sangat
faham untuk apa ia hidup dan bagaimana ia harus hidup. Hari demi
hari ia lalui dengan penuh semangat dan optimis. Detik demi detik
yang dilaluinya adalah kumpulan prestasi dan rasa bahagia. Semakin
besar rintangan menghadap semakin besar pula semangatnya untuk
menaklukkannya.

Namun tidak sedikit yang hidup apa adanya. Mereka hidup apa
adanya karena tidak memiliki arah yang jelas. Tidak faham untuk apa
dia hidup, dan bagaimana ia harus hidup. Saya sering mendengar
orang-orang yang ketika ditanya, ”Bagaimana Anda menjalani hidup
Anda?” atau ”Apa prinsip hidup Anda?”, mereka menjawab dengan
jawaban yang filosofis,

”Saya menjalani hidup ini mengalir bagaikan air. Santai saja.”

Tapi sayangnya mereka tidak benar-benar tahu filosofi ’mengalir
bagaikan air’. Mereka memahami hidup mengalir bagaikan air itu ya
hidup santai. Sebenarnya jawaban itu mencerminkan bahwa mereka
tidak tahu bagaimana mengisi hidup ini. Bagaimana cara hidup yang
berkualitas. Sebab mereka tidak tahu siapa sebenarnya diri mereka?
Potensi terbaik apa yang telah dikaruniakan oleh Tuhan kepada
mereka. Bisa jadi mereka sebenarnya adalah ’seekor singa’ tapi tidak
tahu kalau dirinya ’seekor singa'.Mereka menganggap dirinya adalah ’seekor kambing' sebab selama ini hidup dalam kawanan kambing.

Filosofi menjalani hidup mengalir bagaikan air yang dimaknai
dengan hidup santai saja, atau hidup apa adanya bisa dibilang
prototipe, gaya hidup sebagian besar penduduk negeri ini. Bahkan
bisa jadi itu adalah gaya hidup sebagian besar masyarakat dunia
Islam saat ini.


Ketika saya pulang kampung, setelah beberapa meninggalkan
kampung halaman untuk belajar di negeri orang, saya menemukan tidak ada
perubahan berarti di kampung halaman saya. Cara berpikir
masyarakatnya masih sama. Cara hidupnya masih sama saja. Pak
Anu yang ketika saya masih di SD dulu kerjanya menggali sumur,
sampai saya pulang, bahkan sampai saat ini juga berprofesi menggali sumur. Bu Anu yang dulu kerjanya menjual air memakai gerobak sampai sekarang juga tidak
berubah. Mbak Anu yang dulu jualan krupuk sambal di dekat SD
sampai sekarang juga masih di sana dan berjualan dagangan yang
sama.
Bahkan teman-teman yang dulu ketika di bangku sekolah dasar
terlihat begitu rajin dan cerdas, yang dulu pernah bercita-cita mau
jadi ini dan itu dan saya berharap ia telah meraih cita-citanya sekian
tahun berpisah ternyata jauh panggang dari api. Orang-orang yang
dulu hidup memprihatinkan ternyata sampai sekarang tidak berubah.

Kenapa tidak berubah?
Jawabnya karena mereka tidak mau berubah.
Kenapa tidak mau berubah?
Jawabnya karena mereka tidak tahu bahwa mereka harus berubah.
Bahkan kalau mereka tahu mereka harus berubah, mereka tidak tahu
bagaimana caranya berubah. Sebab mereka terbiasa hidup pasrah.
Hidup tanpa rasa berdaya dalam keluh kesah. Dan cara hidup seperti
itu yang terus diwariskan turun-temurun.
Ada seorang sastrawan terkemuka, yang demi melihat kondisi bangsa
yang sedemikian akut rasa tidak berdayanya sampai dia mengatakan,
”Aku malu jadi orang Indonesia!”
Di mana-mana, kita lebih banyak menemukan orang orang bermental
lemah, hidup apa adanya dan tidak terarah. Orang-orang yang tidak
tahu potensi terbaik yang diberikan oleh Allah kepadanya. Orangorang
yang rela ditindas dan dijajah oleh kesengsaraan dan kehinaan.
Padahal sebenarnya jika mau, pasti bisa hidup merdeka, jaya,
berwibawa dan sejahtera.
Tak terhitung berapa jumlah masyarakat negeri ini yang bermental
kambing. Meskipun sebenarnya mereka adalah singa!
Banyak yang minder dengan bangsa lain. Seperti mindernya anak
singa bermental kambing pada serigala dalam kisah di atas. Padahal
sebenarnya, Bangsa ini adalah bangsa besar! Ummat ini adalah
ummat yang besar!
Bangsa ini sebenarnya adalah singa dewasa yang sebenarnya
memiliki kekuatan dahsyat. Bukan bangsa sekawanan kambing.

Sekali rasa berdaya itu muncul dalam jiwa anak bangsa ini, maka ia
akan menunjukkan pada dunia bahwa ia adalah singa yang tidak
boleh diremehkan sedikitpun.
Bangsa ini sebenarnya adalah Sriwijaya yang perkasa menguasai
nusantara. Juga sebenarnya adalah Majapahit yang digjaya dan
adikuasa. Lebih dari itu bangsa ini, sebenarnya, dan ini tidak
mungkin disangkal, adalah ummat Islam terbesar di dunia. Ada dua
ratus juta ummat Islam di negeri tercinta Indonesia ini.
Banyak yang tidak menyadari apa makna dari dua ratus juta jumlah
ummat Islam Indonesia. Banyak yang tidak sadar. Dianggap biasa
saja. Sama sekali tidak menyadari jati diri sesungguhnya.
Dua ratus juta ummat Islam di Indonesia, maknanya adalah dua ratus
juta singa. Penguasa belantara dunia. Itulah yang sebenarnya.
Sayangnya, dua ratus juta yang sebenarnya adalah singa justru
bermental kambing dan berperilaku layaknya kambing. Bukan
layaknya singa. Lebih memperihatinkan lagi, ada yang sudah
menyadari dirinya sesungguhnya singa tapi memilih untuk tetap
menjadi kambing. Karena telah terbiasa menjadi kambing maka ia
malu menjadi singa! Malu untuk maju dan berprestasi!
Yang lebih memprihatinkan lagi, mereka yang memilih tetap
menjadi kambing itu menginginkan yang lain tetap menjadi
kambing. Mereka ingin tetap jadi kambing sebab merasa tidak
mampu jadi singa dan merasa nyaman jadi kambing. Yang
menyedihkan, mereka tidak ingin orang lain jadi singa. Bahkan
mereka ingin orang lain jadi kambing yang lebih bodoh!
Marilah kita hayati diri kita sebagai seekor singa. Allah telah
memberi predikat kepada kita sebagai ummat terbaik di muka bumi
ini. Marilah kita bermental menjadi ummat terbaik. Jangan bermental
ummat yang terbelakang.
Allah berfirman, ”Kalian adalah sebaik
baik ummat yang dilahirkan untuk manusia, karena kalian menyuruh berbuat yang makruf, mencegah dari yang mungkar dan beriman
kepada Allah.!



dikutip dari "ketika Cinta Bertasbih,Habiburrahman el Shirazy"

Singa itu hanya seekor domba part.1

Dalam pertualangan membaca saya hari ini,saya menemukan sebuah cerita yang menurut saya cukup memotivasi(kalau ga mau dikatakn sangat memotivasi). sebuah cerita yang dapat kita ambil ibroh darinya. menilik kekurangan saya maka saya tidak berani untuk merubah isi cerita dengan tujuan agar tidak merubah makna yang terkandung didalam cerita tersebut dan agar tujuan yang disampaikan oleh penulis aslinya(baca:Habiburrahman el Shirazy,Ketika Cinta Bertasbih) tersampaikan tanpa terganggu oleh kekhilfan saya dalam meng-editnya.

berikut adalah cerita lengkapnya,dengan judul 'Singa itu hanya seekor domba'(judul aslinya 'Kisah Seekor Anak
Singa').selamat membaca.
Alkisah, di sebuah hutan belantara ada seekor induk singa yang mati
setelah melahirkan anaknya. Bayi singa yang lemah itu hidup tanpa
perlindungan induknya. Beberapa waktu kemudian serombongan
kambing datang melintasi tempat itu. Bayi singa itu menggerakgerakkan
tubuhnya yang lemah. Seekor induk kambing tergerak
hatinya. Ia merasa iba melihat anak singa yang lemah dan hidup
sebatang kara. Dan terbitlah nalurinya untuk merawat dan
melindungi bayi singa itu.

Sang induk kambing lalu menghampiri bayi singa itu dan membelai
dengan penuh kehangatan dan kasih sayang. Merasakan hangatnya
kasih sayang seperti itu, sibayi singa tidak mau berpisah dengan sang
induk kambing. Ia terus mengikuti ke mana saja induk kambing
pergi. Jadilah ia bagian dari keluarga besar rombongan kambing itu.
Hari berganti hari, dan anak singa tumbuh dan besar dalam asuhan
induk kambing dan hidup dalam komunitas kambing. Ia menyusu,
makan, minum, bermain bersama anak-anak kambing lainnya.

Tingkah lakunya juga layaknya kambing. Bahkan anak singa yang
mulai berani dan besar itu pun mengeluarkan suara layaknya
kambing yaitu mengembik bukan mengaum!
la merasa dirinya adalah kambing, tidak berbeda dengan kambingkambing
lainnya. Ia sama sekali tidak pernah merasa bahwa dirinya
adalah seekor singa.

Suatu hari, terjadi kegaduhan luar biasa. Seekor serigala buas masuk
memburu kambing untuk dimangsa. Kambing-kambing berlarian
panik. Semua ketakutan. Induk kambing yang juga ketakutan
meminta anak singa itu untuk menghadapi serigala.

”Kamu singa, cepat hadapi serigala itu! Cukup keluarkan aumanmu
yang keras dan serigala itu pasti lari ketakutan!” Kata induk kambing
pada anak singa yang sudah tampak besar dan kekar.

Tapi anak singa yang sejak kecil hidup di tengah-tengah komunitas
kambing itu justru ikut ketakutan dan malah berlindung di balik
tubuh induk kambing. Ia berteriak sekeras-kerasnya dan yang keluar
dari mulutnya adalah suara embikan. Sama seperti kambing yang lain
bukan auman. Anak singa itu tidak bisa berbuat apa-apa ketika salah
satu anak kambing yang tak lain adalah saudara sesusuannya
diterkam dan dibawa lari serigala.

Induk kambing sedih karena salah satu anaknya tewas dimakan
serigala. Ia menatap anak singa dengan perasaan nanar dan marah,
”Seharusnya kamu bisa membela kami! Seharusnya kamu bisa
menyelamatkan saudaramu! Seharusnya bisa mengusir serigala yang
jahat itu!”
Anak singa itu hanya bisa menunduk. Ia tidak paham dengan maksud
perkataan induk kambing. Ia sendiri merasa takut pada serigala

sebagaimana kambing-kambing lain. Anak singa itu merasa sangat
sedih karena ia tidak bisa berbuat apa-apa.
Hari berikutnya serigala ganas itu datang lagi. Kembali memburu
kambing-kambing untuk disantap. Kali ini induk kambing tertangkap
dan telah dicengkeram oleh serigala. Semua kambing tidak ada yang
berani menolong. Anak singa itu tidak kuasa melihat induk kambing
yang telah ia anggap sebagai ibunya dicengkeram serigala. Dengan
nekat ia lari dan menyeruduk serigala itu. Serigala kaget bukan
kepalang melihat ada seekor singa di hadapannya. Ia melepaskan
cengkeramannya.

Serigala itu gemetar ketakutan! Nyalinya habis! Ia pasrah, ia merasa
hari itu adalah akhir hidupnya!
Dengan kemarahan yang luar biasa anak singa itu berteriak keras,
”Emmbiiik!”

Lalu ia mundur ke belakang. Mengambil ancang ancang untuk
menyeruduk lagi.
Melihat tingkah anak singa itu, serigala yang ganas dan licik itu
langsung tahu bahwa yang ada di hadapannya adalah singa yang
bermental kambing. Tak ada bedanya dengan kambing.
Seketika itu juga ketakutannya hilang. Ia menggeram marah dan siap
memangsa kambing bertubuh singa itu! Atau singa bermental
kambing itu!

Saat anak singa itu menerjang dengan menyerudukkan kepalanya
layaknya kambing, sang serigala telah siap dengan kuda-kudanya
yang kuat. Dengan sedikit berkelit, serigala itu merobek wajah anak
singa itu dengan cakarnya. Anak singa itu terjerembab dan
mengaduh, seperti kambing mengaduh. Sementara induk kambing

menyaksikan peristiwa itu dengan rasa cemas yang luar biasa. Induk
kambing itu heran, kenapa singa yang kekar itu kalah dengan
serigala. Bukankah singa adalah raja hutan?
Tanpa memberi ampun sedikitpun serigala itu menyerang anak singa
yang masih mengaduh itu. Serigala itu siap menghabisi nyawa anak
singa itu. Di saat yang kritis itu, induk kambing yang tidak tega,
dengan sekuat tenaga menerjang sang serigala. Sang serigala
terpelanting. Anak singa bangun.
Dan pada saat itu, seekor singa dewasa muncul dengan auman yang
dahsyat!

Semua kambing ketakutan dan merapat! Anak singa itu juga ikut
takut dan ikut merapat. Sementara sang serigala langsung lari
terbirit-birit. Saat singa dewasa hendak menerkam kawanan kambing
itu, ia terkejut di tengah-tengah kawanan kambing itu ada seekor
anak singa.

Beberapa ekor kambing lari, yang lain langsung lari. Anak singa itu
langsung ikut lari. Singa itu masih tertegun. Ia heran kenapa anak
singa itu ikut lari mengikuti kambing? Ia mengejar anak singa itu dan
berkata,

”Hai kamu jangan lari! Kamu anak singa, bukan kambing! Aku tak
akan memangsa anak singa!”
Namun anak singa itu terus lari dan lari. Singa dewasa itu terus
mengejar. Ia tidak jadi mengejar kawanan kambing, tapi malah
mengejar anak singa. Akhirnya anak singa itu tertangkap. Anak singa
itu ketakutan,
”Jangan bunuh aku, ammpuun!”

”Kau anak singa, bukan anak kambing. Aku tidak membunuh anak
singa!”
Dengan meronta-ronta anak singa itu berkata, ”Tidak aku anak
kambing! Tolong lepaskan aku!”
Anak singa itu meronta dan berteriak keras. Suaranya bukan auman
tapi suara embikan, persis seperti suara kambing.
Sang singa dewasa heran bukan main. Bagaimana mungkin ada anak
singa bersuara kambing dan bermental kambing. Dengan geram ia
menyeret anak singa itu ke danau. Ia harus menunjukkan siapa
sebenarnya anak singa itu. Begitu sampai di danau yang jernih
airnya, ia meminta anak singa itu melihat bayangan dirinya sendiri.
Lalu membandingkan dengan singa dewasa.

Begitu melihat bayangan dirinya, anak singa itu terkejut, ”Oh, rupa
dan bentukku sama dengan kamu. Sama dengan singa, si raja hutan!”
”Ya, karena kamu sebenarnya anak singa. Bukan anak kambing!”
Tegas singa dewasa.
”Jadi aku bukan kambing? Aku adalah seekor singa!”
”Ya kamu adalah seekor singa, raja hutan yang berwibawa dan
ditakuti oleh seluruh isi hutan! Ayo aku ajari bagaimana menjadi
seekor raja hutan!” Kata sang singa dewasa.

Singa dewasa lalu mengangkat kepalanya dengan penuh wibawa dan
mengaum dengan keras. Anak singa itu lalu menirukan, dan
mengaum dengan keras. Ya mengaum, menggetarkan seantero hutan.
Tak jauh dari situ serigala ganas itu lari semakin kencang, ia
ketakutan mendengar auman anak singa itu.

Anak singa itu kembali berteriak penuh kemenangan, ”Aku adalah
seekor singa! Raja hutan yang gagah perkasa!”
Singa dewasa tersenyum bahagia mendengarnya.


melihat ceritanya cukup panjang,maka untuk ibrohnya dapat dibaca di part.2
bersambung

Tantangan yang Bermakna Peluang

"hanya ada sedikit perbedaan antara tantangan dan peluang"

kuncinya adalah keberanian,berani dalam bersikap,berani mengambil keputusan dan berani dalam mengambil kebijakan,tentunya dengan perhitungan yang matang.
orang yang berhasil adalah mereka yang berani menghadapi tantangan itu,menjadikannya peluang,lalu mengubahnya menjadi sebuah keuntungan.

sekilas ini juga tidak akan jauh berbeda dengan 'nekat',tapi jika ditilik lebih mendalam terdapat perbedaan yang cukup signifikan.

nekat adalah untuk mereka yang tidak tahu langkah-langkah pastinya dalam menaklukan tantangan,tapi bagi mereka yang mengerti,itu tak lagi berarti nekat melainkan mengambil peluang dengan sedikit resiko.

jika disana lebih baik

Dengan mengakui kelebihan orang lain dan melihat mereka memiliki kemampuan lebih darimu,maka itu akan membantumu untuk menumbuhkan motivasi dalam mencapai kebaikan seperti yang mereka punya..dan memacu dirimu untuk menjadi atau mungkin melebihi mereka..



Kenapa Ga Pacaran??



Menguak fenomena yang terjadi sekarang ini tidak lah heran jika kita menemukan laki-laki dan perempuan berjalan berduaan,bergandengan tangan,bahkan berangkulan. "Ngapain coba jalan aja sampai kayak gitu padahal jalan masih lebar tapi aja masih merapat^^". Atau melihat pasangan muda-mudi yang bergoncengan naik motor seolah tempat duduk bagian belakang motornya masih bisa di tempati satu orang lagi. Disamping itu masih banyak contoh lainnya yang sepertinya tidak perlu disebutkan semua (demi rahasia klien..hoho)

Itu mungkin contoh kasarnya,masih banyak lagi contoh-contoh lain yang mungkin tidak termasuk klasifikasi diatas seraya mereka alasan “kami kan cuma begini-begini aja..masa ga boleh?”(wallahu a’alam)

Kisah-kisah diatas akrab disebut dengan istilah pacaran. Saya yakin semua pemuda-pemudi yang sudah berumur lebih dari 17 tahun sudah tau akan istilah ini. Jangankan 17 tahun anak SD aja udah ga asing lagi jika ditanya soal pacaran (yah mungkin agak lebih lugu dikit tapi setidaknya tahu). Dalam perkembangannya pacaran seolah menjadi identitas seorang pemuda atau pemudi. Pernah dengar candaan seperti ini, “ha? Umur segini masih jomblo(baca:belum punya pacar)??” Seolah belum punya pacar di umur 20an (anggaplah seorang mahasiswa) menjadi sebuah aib yang memalukan,menjadi sebuah beban moral,atau menjadi masalah psikologis yang menghantui setiap mau tidur (haha lebay) terutama lagi jika melihat fenomena yang terjadi di paragaf pertama tadi (Belum baca ya?? mangga balik lagi keatas)

Bicara soal pacaran akan banyak sekali pembenaran-pembenaran yang kita dapatkan seolah membuat pacaran itu bukan masalah dan tidak dilarang. “Dengan pacaran membuat saya jadi lebih produktif,dengan pacaran kami saling memotivasi memberikan semangat,dengan pacaran saya jadi lebih semangat belajarnya saya yakin si dia juga gitu, saling mengingatkan,dan banyak manfaat lainnya.” Ini adalah sekumpulan pembenaran terhadap pacaran,tapi siapa yang bisa menjamin tidak ada motif selain itu.
“Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati.”(QS. Al Mu’minuun : 19).
Apakah dosa yang ada dibelakang pacaran itu hanya efek samping sedangkan alasan diatas adalah manfaat utama?? Keyakinan saya justru sebaliknya, justru manfaat yang dikatakan diatas tadi hanyalah efek samping sedangkan yang akan didapat jusru berupa mudarat yang akan menjerumuskan kedalam lembah keburukan. Kenapa?? Karena dalam agamamu (baca:islam) sudah tertera aturan yang dengan indah mengayomi itu semua.

“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman : Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS. An Nuur : 30)


"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesunggunhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu yang jalan jelek."

”Takutlah kamu dari menyepi (berduaan) dengan perempuan. Demi Dzat yang diriku berada dalam kekuasaanNYA, tidaklah orang lelaki yang menyepi bersama dengan orang perempuan (yakni berpacaran), kecuali syethan menyusup di antara mereka berdua. Sungguh seorang yang berdesak desakkan dengan babi yang berlepotan lumpur itu jauh lebih baik dari pada berdesak desakkan(bersenggolan)dengan pundak perempuan yang tidak halal baginya”.

Beberapa kata diatas saya bold, mungkin dengan itu kita akan lebih paham makna dari hadits diatas. Menyepi. Makna dari kata menyepi tidak hanya berduaan ditempat yang tidak ada orang lain selain mereka berdua ( kalau ini mah sudah pasti). Tapi
,apakah telepon-teleponan sambil bicara sampai ngelantur ga jelas itu bukan bentuk berduaan? Apakah sms2an itu ga membuat kamu berharap lain? Apakah chat lewat YM (sekarang mah udah ada chating lewat FB segala ya) itu bukan bentuk menyepi berduaan? Apakah tidak merasakan sesuatu yang lain? (wallahu a’alam hanya kita yang bisa menjawab sendiri pertanyaan diatas. Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati). Semua tindak tanduk diatas tidak akan pernah luput dari musuh yang dinamakan Syetan. Syetan akan selalu mencari celah untuk menjerumuskan manusia untuk menemaninya di neraka.

”Orang perempuan itu merupakan jerat-jeratnya syethan (yakni perangkapnya), dan kalaulah bukan karena syahwat, tentu kaum wanita tidak akan menguasai (menundukkan) kaum lelaki”.

Masih ingat lagu cangcuters (benar ga sih kayak gini tulisannya). Katanya wanita itu racun dunia (buat laki-laki),kalau melihat hadits diatas memang tidak salah group band ini menciptakan dan menyanyikan lagu tersebut. Tapi racun buat siapa? Tentunya buat laki-laki yang terbuai dengan rayuan dunia juga (baca: rayuan syetan yang terkutuk),laki-laki yang mengedepankan syahwatnya.

Berhati-hati lah kaum Adam,
“Dan setelah masaku tidak ada fitnah yang lebih membahayakan terhadap kaum lelaki ketimbang fitnah akibat perempuan”.
Pernah dengar atau baca kasus mantan ketua KPK?? Itu baru salah satu contohnya. Katanya hal yang paling dicari oleh laki-laki di dunia ini adalah harta,tahta,dan wanita. Tapi tetap yang paling besar dan paling gampang untuk menjebak laki-laki adalah dengan wanita. Lihat aja kasus tersebut (terlepas dari benar atau tidaknya pemberitaan yang ada di media,tapi setidaknya bisa membuka sedikit pikiran kita), mau dengan contoh lain juga boleh. Karena pengaruh syahwat itu sungguh besar.

Pastikan sebelum memimpin wanita menuju Allah pimpinlah diri sendiri dahulu kepadanya.
Jinakkan diri dengan Allah, nescaya akan jinaklah segala-galanya dibawah pimpinan kita.

JANGAN MENGHARAP ISTERI SEPERTI SITI FATIMAH,
KALAU PRIBADI BELUM LAGI SEPERTI SAYIDINA ALI