Kesertaan Alloh


Hidup itu mudah dan memang mudah. Karena Alloh ada bersama kita. Orang yang hidupnya susah adalah orang tidak menyertakan Alloh dalam hidupnya.

Berpikir dalam Diamnya Bepergian

Bepergian sendirian memang memberikan kesan tersendiri. Akhir-akhir ini saya semakin menikmatinya. Ada suatu sensasi yang berbeda yang membuat saya semakin betah untuk melakukan kegiatan yang satu ini. Bukan tanpa keperluan apa-apa tapi karena suatu hal yang akhirnya membuat kondisi menjadi demikian-pergi sendiri.

Beberapa waktu akhir-akhir ini banyak kondisi yang membuat saya harus berpergian sendirian. Ya, itu dia, salah satunya Skripsi. Kegiatan yang satu ini walaupun dikerjakan secara serentak dengan teman-teman satu angkatan tapi pada akhirnya setiap orang akan disibukan oleh kegiatan perskripsiannya masing-masing. Teman-teman lain yang seharusnya bisa diajak untuk ikut, mereka juga harus mengerjakan agenda skripsinya sendiri. Kondisi seperti ini yang memaksa beberapa hal harus dikerjakan sendiri, terutama ketika sudah berhubungan dengan kata bepergian. Pergi bimbingan tentunya atau mencari hal-hal lain semisal data atau referensi yang harus dikerjakan serba sendiri. Bukan karena tidak mengajak teman yang lain tapi karena mereka juga sedang mengerjakan urusan skripsi mereka.

Kondisi inilah yang membuat saya terbiasa dan semakin menyenangkan aktivitas yang satu ini, bepergian sendirian. Saya merdeka dan saya bebas, itu adalah perasaan yang muncul. Agak aneh memang, mungkin, tapi itu yang saya rasakan. Bepergian sendirian membuat kita bebas melakukan hal-hal yang ingin kita lakukan bahkan diluar agenda utama sekalipun, tanpa harus terikat dengan jadwal dan keinginan teman yang lain.

Disamping itu, bepergian sendirian juga menyediakan waktu yang lebih leluasa untuk bisa "berpikir" atau memikirkan sesuatu. Hal yang hampir tidak bisa atau kurang bisa dilakukan jika bersama-sama dengan orang lain. Sendirian adalah waktu yang bisa digunakan untuk berdialog dengan diri sendiri dan juga waktu yang lebih leluasa untuk introspeksi diri.

Kondisi dalam perjalanan yang memaksa demikian. Perjalanan yang panjang yang menyediakan kondisi yang memaksa kita untuk lebih banyak duduk dan diam. Saya paling tidak bisa melakukan kegiatan yang membutuhkan fokus mata dalam waktu yang lama seperti membaca atau mengotak-atik Hp dalam mobil yang sedang bergerak. Kondisi ini yang memaksa saya untuk hanya melakukan itu-duduk dan diam, tanpa melakukan kegiatan lain, kecuali berpikir.

Namun, kondisi ini memberikan keuntungan tersendiri bagi saya. Duduk dan diam ini lah yang menjadi pemicu otak saya untuk bisa berpikir dan memikirkan sesuatu lebih jernih, berpikir masa depan, merangkai mimpi dari apa yang dilihat. Dan tak jarang juga sendirian dalam perjalanan juga membuat saya lebih leluasa mengingat masa lalu, mengenang, dan bahkan juga mengambil pelajaran dari nya. Sendirian membuat saya bisa mengatur pikiran saya, dengan tanggungjawab tentunya, kemana saja yang saya inginkan. Saya bisa bernostalgia, saya bisa bermimpi, ataupun memikirkan solusi terhadap suatu masalah.

"Hening" karena setiap individu sedang mengurusi kehidupannya masing-masing. Kondisi ini yang menciptakan rasa sepi dalam keramaian. Kondisi yang sangat kondusif untuk berpikir bagi saya. Mungkin saya adalah tipe pemikir yang bisa berpikir banyak ketika dalam keadaan sepi tapi ramai seperti ini.

Selain itu, bepergian sendirian juga membuat saya bisa mengambil pelajaran dari pemandangan-pemandangan yang saya lihat, mengambil ibroh darinya serta memikirkan kebesaran-kebesaran Alloh dibalik itu. Suatu pekerjaan yang sering saya lakukan ketika dalam perjalanan adalah melihat keluar tanpa melewatkan hal-hal yang melintas. Mulai dari pohon, sawah, rumah, gunung, pengamen, jalan itu sendiri, mobil yang lain, hal-hal unik lainnya, atau apapun itu biasanya selalu saya perhatikan. Ini yang membuat saya tidak suka tidur dalam perjalanan karena sangat sayang sekali harus melewatkan banyak hal yang bisa dilihat. Kegiatan-kegiatan seperti ini yang biasa saya lakukan, dan akan lebih bisa dilakukan jika bepergian sendirian.

Hal ini juga yang membuat saya sangat menyukai Travelling. Karena saya bisa melihat hal yang lebih banyak lagi dan tentu dengan pelajaran yang jauh lebih luas juga. Banyak hal yang hanya bisa dilihat jika kita keluar dari tempat yang biasa kita kunjungi, dan itu hanya bisa dilihat jika kita berkunjung kesana. Dunia ini sangat luas, kebesaran Alloh itu ada dimana-mana. Semakin banyak hal yang kita lihat maka akan semakin menguatkan keyakinan bahwa Alloh itu maha pencipta, maha luas, maha segalanya.

Tapi jika belum terbiasa dengan keadaan seperti ini mungkin akan menimbulkan rasa sepi, cemas, ataupun takut diapa-apakan oleh orang lain. Tapi yakin lah tidak ada penolong yang lebih kuat dari pada Alloh, Dia akan selalu ada menyertai kita.
#Selamat menjalani perjalanan sendirian

Alloh yang Memberikan Petunjuk

Ya Alloh, Perlihatkanlah kepada saya, dia dan kepada mereka kebenaran sebagai kebenaran dan berikanlah kekuatan kepada kami untuk mengikutinya, serta perlihatkanlah kepada kami kebatilan sebagai kebatilan dan berikanlah kekuatan kepada kami untuk menjauhinya.

"Sesungguhnya, kamu tidak dapat memberi petunjuk kepada siapa yang kamu suka, akan tetapi Alloh memberi petunjuk kepada siapa yang ia kehendaki."(Al-qashash: 56)

Rasulullah bersabda, Bumi ini milik Alloh, yang ia wariskan kepada siapa yang ia kehendaki dari hamba-hamba-Nya. Sesungguhnya, kemenangan akhir selalu menjadi milik orang yang bertaqwa.

Adapun mereka yang lalai dan terus dalam kebingungan, yang suka bersantai-santai, yang hatinya buta dan gampang terbujuk oleh rayuan, maka tidak ada tempat bagi mereka di jalan panjang orang-orang yang beriman.

Ya Alloh, janganlah engkau butakan hati hamba-mu yang fakir ini dan tunjukanlah kepada kami petunjuk-mu pada jalan engkau ridhai.

Aku ingin menjadi setinggi pohon kelapa


“Aku ingin menjadi setinggi pohon kelapa”

Itu adalah kalimat yang dulu saya ucapkan ketika ditanya ingin jadi apa kelak jika sudah dewasa. Agak kurang nyambung memang. Sayapun sebenarnya tidak ingat bahwa saya pernah berkata demikian sampai ayah saya mengatakan seperti itu. Entah apa yang ada dipikiran saya waktu itu. Sebuah keinginan yang mustahil untuk diwujudkan. Dan itu jelas berbeda dari anak kecil seumuran, ketika yang yang lain mungkin sudah digiring untuk bercita-cita menjadi dokter, polisi, insinyur, atau pilot. Saya malah menginginkan sesuatu yang mustahil dan bahkan tidak saya tahu.

Satu kesimpulan yang saya buat hari ini, ternyata waktu sekecil itupun bocah kecil itu sudah berani bermimpi membicarakan masa depan. Terlepas apapun konteks yang dibicarakan waktu itu.

Bocah berusia lima tahun itu sudah berani bermimpi akan hidupnya. Meskipun itu adalah mimpi yang dia sendiri tidak tahu apakah bisa mewujudkannya atau tidak.

Itulah dunia, kawan!


Kereta terus berjalan membawa seribu kisah hidup para penumpangnya.Ada yang bahagia, ada yang sedang berduka. Ada yang dadanya dipenuhi kemantapan, ada yang hanya berisi kebimbangan. Kereta terus berjalan tak peduli apa yang sedang terjadi dalam jiwa para penumpangnya. Kereta hanya mengantarkan sampai tujuan, perjalanan selanjutnya para penumpangnyalah yang memutuskan.