Gempa oh Gempa: Kita Ditegur Lagi


Rabu,30 september 2009 untuk kesekian kalinya negeri ini ditimpa bencana. Kali ini bagian barat sumatera yag mendapat "giliran". Ribuan orang kembali meregang nyawa dalam waktu bersamaan,puluhan rumah hancur rata dengan tanah,ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal,sanak saudara,serta harta mereka. Apa yang sebenarnya terjadi di ibu pertiwi ini? Telah sekian banyak teguran demi teguran yang datang dari berbagai sisi bumi ini. Apakah mereka tak lagi mau hidup berdampingan dengan kita?

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (al-a’raf,7:96)

Menarik sekali ayat ini untuk ditelusuri lebih mendalam. Didalam ayat ini ada perkataan Alloh memastikan,”pastilah”. Jika Alloh telah memberikan kepastian seperti ayat diatas telah pasti tidak akan ada satu hal pun,satu zat pun yang bisa menghalanginya. Alloh menjanjikan atau memastikan kalau penduduk-penduduk negeri beriman dan juga bertaqwa kepada Alloh,Alloh pasti akan memberikan limpahan keberkahan kepada negeri tersebut. Keberkahan yang tidak hanya diberikan dari langit tapi juga dari dalam bumi. Apa lagi yang kita harapkan selain keberkahan dari Alloh??

Lantas coba kita lihat lagi apa yang terjadi di negeri ini dalam beberapa tahun terakhir. Bencana,kegaduhan demi kegaduhan, mulai dari gempa,tanah longsor,gunung berapi,banjir bandang,tsunami,sampai lumpur lapindo yang tak hentinya-hentinya menyemburkan isinya. Gempa demi gempa yang seolah tak putus-putusnya,lagi dan lagi menggoncang bumi negeri ini. Telah ratusan ribu orang musnah,bahkan ada desa yang hampir punah penduduknya ditimbun longsoran bukit yang seolah tak ingin lagi hidup berdampingan dengan manusia disekitarnya. Apakah ini yang kita sebut keberkahan??

Di ayat diatas Alloh telah menjanjikan akan ada keberkahan yang tak terkira jika penduduknya bertakwa. Dan yang terjadi saat ini justru sebaliknya bukan lagi keberkahan tapi malah bencana demi bencana,cobaan yang patah tumbuh silih berganti menghantam dari berbagai sisi. Bumi tak mau lagi bersahabat,langit telah murka,sungai tak mau lagi menampung luapan air yang sangat besar. Seolah bumi ini telah enggan untuk didiami oleh manusia-manusia. Bukankah ini telah masuk ke makna kalimat berikutnya pada ayat diatas? “tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”

Sekarang coba kita balik makna surat al-a’raf ayat 96 ini. Jika penduduk beriman,Alloh akan memberikan keberkahan. Ketika yang datang justru bencana yang henti-hentinya berarti telah seberapa burukkah kondisi keimanan dan ketakwaan kita? Telah seberapa burukkah mental penduduk negeri ini? Seberapa durhakakah kita kepada Alloh? Berapa banyak larangan Alloh yang telah kita lakukan? Berapa banyak perintah Alloh yang telah kita tinggalkan??

Mari kita introspeksi lagi diri masing-masing karena cara yang tepat untuk memperbaiki sebuah bangsa adalah memperbaiki setiap individu di bangsa tersebut. Tidak ada cara lain untuk memperbaiki setiap individu melainkan setiap kita sendiri yang bertakwa kepada Alloh,setiap diri kita sendiri sadar untuk memperbaiki diri masing-masing.

1 komentar:

  1. “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” QS 13:11

    subhanallah semoga setiap teguran dari Alloh menyadarkan kita akan banyaknya dosa yang telah diperbuat diri ini.. semoga itu semua jadi pengingat akan perlunya diri ini untuk kembali pada-Mu

    BalasHapus