Pembiasaan dan Pembenaran

Segala sesuatu kalau sudah berlebihan maka akan jadi tidak baik. Berlebihan artinya sudah melewati batas yang seharusnya.

Peraturan ada untuk memberikan batas mana yang boleh dilakukan. Bukan untuk membatasi tapi untuk mencegah kita agar tidak melampaui batas.

Ada dua hal yang membuat kita sering melanggar suatu batas, yaitu pembiasaan dan pembenaran. Dua hal ini berkolaborasi menjadikan kita lupa.

Pembiasaan membuat kita terbiasa melakukan sesuatu. Pun hal yang sama juga berlaku untuk hal-hal yang melampaui batas.

Terbiasa lalu lupa dan akhirnya dianggap biasa. Setan itu dengan pintarnya menggoda manusia melalui cara-cara ini..

Percayalah bahwa tidak ada orang yang tiba-tiba melakukan dosa besar tanpa melalui pembiasaan terhadap dosa-dosa kecil

Pembenaran adalah sesuatu yang akan membiaskan. Menjadikan kita merasa benar padahal sebelumnya kita tahu bahwa itu salah.

"Ah tidak apa-apa lah cuma segini' atau 'ga apa2 hanya ini'. Saat ini sebenarnya setan sedang bekerja melogiskan godaannya agar ikut alurnya

Manusia adalah makhluk yang logis karena dkaruniai akal. Dengan fitrah kebenaran, hampir bisa dipastikan manusia akan lakukan hal yang menurut ia benar.

Nah, frasa "yg menurut ia benar" ini lah yang sering kita biaskan. Setiap orang punya batas kebenarannya sendiri. Itu tergantung pembiasaan.


***
"Suatu yang diungkapkan dengan hati akan sampai pada hati, tanpa diungkapkan lewat kata yang disana akan mengerti apa yang dimaksudkan."

Maka bersabarlah.. suatu saat akan sampai pada masanya

twitter: @nestaenggra

1 komentar:

  1. kebiasaan hidup memang tidak selalu benar,
    pasti ada salahnya juga.
    untuk itu di perlukan pembiasaan dan bembenaran ke arah yang lebih baik

    BalasHapus